Kapolres Bangkalan Berlatih Beladiri Bersama Menghadapi Serangan Pisau
Kapolres Bangkalan latihan beladiri reflek berpasangan dengan Kasat lantas. (sis) |
Tribratanewsbangkalan.com - Upaya pimpinan Polri menginginkan setiap anggotanya agar mampu menghindari serangan tidak terduga dari orang tidak dikenal yang diduga sebagai tindakan teroris. Seperti yang sudah dilakukan sebelumnya Kapolres Bangkalan AKBP Anissullah M.Ridha, SIK, SH, MH telah memerintahkan anggotanya agar setiap pagi dilatih satu gerakan beladiri praktis.
Wakapolres Bangkalan Kompol Imam Pauji,SH, M.Si latihan beladiri berpasangan dengan anggota Satsabhara. (sis) |
Dalam sambutan singkatnya, Kapolres Bangkalan menjelaskan bahwa teroris harus dilawan dan kita jangan jadi korban sia-sia, untuk itu mari kita semua seluruh personil Polri baik Polwan maupun Polki persiapkan diri kemampuan gerakan beladiri reflek jika menghadapi serangan tak terduga dengan senjata tajam.
Dalam kesempatan apel pagi, kali ini Kapolres Bangkalan langsung mengawasi jalannya latihan beladiri, bahkan Kapolres Bangkalan beserta seluruh pejabat utama dan seluruh anggota peserta apel pagi ikut serta latihan berpasangan melakukan gerakan seperti yang dicontohkan oleh pelatih beladiri Aiptu Aris Susanto selaku Kaurlat Sumda Polres Bangkalan.
Kasubbaghumas AKP Bidarudin, SH juga berlatih beladiri praktis menghindar dan melumpuhkan. |
Sebagaimana biasa sebelum melakukan gerakan inti, pelatih beladiri secara singkat memandu gerakan senam pemanasan, dilanjutkan memberikan contoh satu gerakan beladiri reflek melumpuhkan lawan. Gerakan dimaksud yakni tusukan lurus senjata tajam dari arah depan atau tusukan dari atas, dibarengi gerakan menangkis dan membalas dengan pukulan siku kearah rahang musuh.
Secara bergantian dan beberapa kali gerakan menangkis dan memukul diulang hingga masing-masing mampu melakukan gerakan reflek jika menghadapi situasi yang tidak terduga menjadi sasaran penganiayaan oleh pelaku teroris. Dengan semangat hanya dalam waktu setengah jam saja, latihan beladiri selesai dilakukan.
"Ingat pesan saya lebih baik mandi keringat dalam latihan dari pada mandi darah menjadi korban penusukan, "Ujar AKBP Anissullah M Ridha, SIK, SH, MH. (bid)